Pages

Kamis, 24 Maret 2016

DHCP DAN PRAKTIKUMNYA

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah Suatu layanan yang mengatur secara otomatis pemberian IP address, Netmask, Gateway dan beberapa parameter yang dibutuhkankepada komputer yang memintanya untuk dapat terkoneksi dengan jaringan.

Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server. DHCP merupakan Standar dari IETF (Internet Engineering Task Force).



DHCP :
  • Memungkinkan beberapa server jalan di jaringan, dengan catatan range IP setiap server tidak boleh ada yang overlap.
  • DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off). 
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server. DHCP adalah UDP port 67.
  • DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter konfigurasi lainnya kepada client. Jika suatu host on, dia akan meminta ke DHCP untuk diberikan satu alamat yang masih kosong berikut konfigurasi lainnya yang perlu. Tapi dari mana dia bisa tahu alamat DHCP server.


  Proses DHCP meliputi beberapa tahap: 
  • Identifikasi DHCP server 
  • Meminta IP 
  • Menerima IP 
  • Memutuskan untuk menggunakan IP
      
      Identifikasi DHCP Server :

    • Untuk identifikasi DHCP server, suatu client mengirim DHCPDiscover secara broadcast.
    • DHCP server akan memberikan DHCPOffer pesan tersebut. Tetapi membuat DHCP server per network juga kurang bagus, karena akan membutuhkan server yang banyak dengan konfigurasi yang benar dan konsisten. DHCP menngunakan konsep DHCP relay agent, minimal ada satu agent per network (dirangkap oleh Router). Agent mempunyai satu informasi: Alamat IP DHCP server. 
    • Ketika menerima DHCPDiscover, Agent akan mengirimkannya ke DHCP server untuk mendapatkan DHCPOffer. DHCPOffer tersebut kemudian diteruskan ke host yang mengirim DHCPDiscover tadi. Jadi di sini host tidak perlu langsung berhubungan dengan DHCP server.
    • Ketika DHCP server memberikan DHCPOffer, yang mengandung alamat IP (yang masih belum dipakai oleh client lain, pada your IP address field) untuk client, si client bisa saja menolak tawaran nomer IP tersebut. Jika ini yang terjadi, alamat IP tersebut dianggap masih kosong dan bisa dipakai oleh client lainnya.  Jika si client tidak menerima Response dalam janka waktu tertentu setelah mem-broadcast DHCPDISCOVER packet, dia akan mengulangi lagi, sampai 10 kali. —Si client juga mungkin akan menerima Response dari beberapa server. Kita bisa men-set client untuk menerima beberapa DHCPOffer dan membandingkannya untuk kemudian menentukan DHCP server target.

      Meminta IP :
    • Ketika si client telah menentukan target DHCP server, ia akan mem-broadcast DHCPREQUEST packet. DHCPREQUEST ini berisi alamat IP DHCP server target pada server IP address field. 
    • Router (Agent) akan meneruskan paket tersebut ke semua server.
    • Server-server menerima DHCPREQUEST, dan melihat apakah tawarannya diterima atau ditolak (dengan membandingkan alamat IP DHCP server target dengan alamat dirinya). Server yang tawarannya ditolak dapat menawarkan alamat IP-nya kepada client yang lain. 
    • DHCP server yang tawarannya diterima, akan memberi response. Jika DHCP server tersebut sanggup memberikan parameter-parameter konfigurasi yang diminta client, ia akan mengirim paket DHCPACK yang mengandung konfigurasi untuk si client. Jika DHCP server tidak sanggup memberikan parameter-parameter konfigurasi yang diminta client, ia akan mengirim paket DHCPNACK kepada si client.
       
        Menerima IP dan Menggunakan IP :
      • Client menerima DHCPACK tersebut dan menggunakan konfigurasi di dalamnya untuk jangka waktu tertentu. Jika si client mendeteksi masalah dengan konfigurasi dari server, ia akan mengirim balik DHCPDECLINE packet ke server. Si client kemudian kembali mengirim DHCPDISCOVER baru. Proses berjalan mulai dari awal lagi. 
      • Jika si client menerima DHCPNAK, dia akan mem- broadcast DHCPDISCOVER baru. Proses kembali dari awal.
        
        Paket pada DHCP :
        Konfigurasi yang diberikan DHCP server meliputi sebagai berikut :
      • Alamat IP 
      • Subnet Mask 
      • Domain Name 
      • Default Gateway (Router) 
      • DNS 
      • WINS information
       
        Kelebihan DHCP :
      • Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. 
      • DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain,sehingga mencegah terjadinya IP conflict.DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks. 
      • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off). 
      • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server. 
      • Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
        
        Kekurangan DHCP :

      • Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung. 
      • Komputer yang memerlukan IP address permanen bisa saja dimatikan dan hal itu membuatnya kehilangan IP address nya dan IP address tersebut bisa digunakan oleh komputer lainnya. Ini bisa berakibat pada masalah kesulitan mencari service yang ada pada jaringan dan juga resiko pada masalah keamanan. 
      • Jika pemberikan IP address ini harus diberikan dengan mengikuti suatu range tertentu, maka hal ini akan menimbulkan masalah karena kita harus menentukan range-nya pada masing-masing komputer. Ini akan bisa mengakibatkan terjadinya hidden configuration error dan kesulitan dalam mengganti range-nya di kemudian hari. 


      Berikut ini merupakan langkah - langkah untuk membuat atau meng-install dhcp pada CentOS :
      • Buka terminal, masuk sebagai super user. Lalu ketikkan perintah seperti di bawah ini :


      • Maka, akan tampil seperti gambar di bawah. Pada bagian BOOTPROTO dapat diubah menjadi static atau dhcp. Static merupakan untuk mengkonfigurasi IP secara manua, sedangkan dhcp secara otomatis. Setelah itu keluar dan ketikkan perintah # service network restart.


      • Untuk menginstall DHCP, ketikkan perintah # yum -y install dhcp.*
      • Untuk mengecek apakah DHCP sudah terinstall atau belum, ketikkan perintah seperti gambar di bawah :

      • Untuk melakukan uninstall DHCP, ketikkan perintah seperti gambar di bawah :


      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar